Perlindungan anak-anak dan fasilitas pendidikan sangat penting. Tindakan pencegahan diperlukan untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. Namun, perhatian khusus juga perlu dilakukan untuk menghindari stigmatisasi bagi murid dan staf yang mungkin terpapar coronavirus.
COVID-19 tidak mengenal perbedaan lokasi, etnis, status disabilitas, usia, atau jenis kelamin. Lingkungan pendidikan harus tetap terbuka, saling menghormati, inklusif, dan mendukung semua pihak. Langkah-langkah yang diambil oleh sekolah dapat mencegah masuknya dan penyebaran COVID-19 dari murid dan staf yang mungkin telah terpapar coronavirus, sambil meminimalkan gangguan dan melindungi murid dan staf dari diskriminasi.
1. CTPS
Sederhana, namun inilah langkah pencegahan yang utama dalam menangkal penyebaran beragam virus, termasuk virus Corona, yakni Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Guru dan orangtua harus membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan saat:
-Akan memulai pelajaran di kelas.
-Saat akan makan.
-Usai ke kamar mandi.
-Usai bermain dan berkegiatan.
-Saat tiba di rumah sepulang sekolah.
"Termasuk cuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan atau produk yang berkaitan dengan hewan. Baiknya hindari kontak dengan hewan liar, hindari kontak dengan sampah atau cairan kotor, apabila terpaksa kontak sebaiknya memakai sarung tangan," saran Wisnu.
Untuk itu, pihak sekolah maupun orangtua perlu menyediakan tempat cuci tangan yang layak, yaitu memiliki akses air bersih dan sabun. Bila memungkinkan sediakan hand sanitizer, tisu basah, tisu kering dan tempat sampah untuk membuangnya.
2. Aktifkan ruang UKS
Gejala awal virus Corona tidak spesifik bahkan tidak ada perbedaan dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti batuk dan pilek, ujar Wisnu. Bisa berupa demam, batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot.
Untuk itu, guru dan orangtua disarankan untuk tidak salah prosedur seperti percaya pada cara-cara pencegahan dan penanganan di media sosial yang tak jelas sumbernya.
Langkah tepat ialah mengajak anak yang alami demam, lemas, pucat untuk segera cek suhu di ruang unit kesehatan siswa (UKS) dan orangtua perlu melanjutkan untuk periksa ke dokter. Apapun penyakitnya, penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah penyakit bertambah parah.
3. Disinfektan ruang kelas
Membersihkan ruang kelas dengan disinfektan secara rutin perlu dilakukan oleh pihak sekolah mengingat ruang kelas umumnya tertutup dan menjadi ruang potensial penyebaran virus.
Tak hanya ruang kelas, namun meja, buku-buku, dan mainan yang sering disentuh banyak orang baiknya juga dibersihkan secara rutin untuk mengurangi berkembangbiaknya virus maupun bakteri. Dalam hal ini, orangtua bersama dengan guru bisa bekerja sama dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
4. Ajak anak gunakan masker dengan benar
"Masker merupakan komponen penting dalam mencegah penularan virus Corona, karena virus tersebut di tularkan lewat udara, pemakaian masker bisa mengurangi penularan sampai tingkat keberhasilan 80 persen," kata Wisnu.
Wisnu menerangkan bahwa masker yang dipakai bisa berupa masker bedah dan tidak harus masker N95. Sebab masker N95 umumnya lebih mahal dan bisa membuat anak merasa tidak nyaman.
"Untuk pemakaian masker bedah seperti yang berwarna biru-putih, maka warna putih berada di dalam, warna biru di luar, ini yang sering terbalik pada masyarakat. Dan jangan lupa mengganti masker sesering mungkin," imbuhnya.
5. Bekal dari rumah
Virus bisa menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, misalnya terkena bersin atau tersentuh tangan orang yang sedang sakit. Untuk itu, ada baiknya bila orangtua membekali anak makanan rumahan yang lebih terjamin kebersihannya.
Wisnu menyarankan, olah makanan dengan higienis dan masak hingga matang. Hindari dahulu makanan mentah atau setengah matang demi mengurangi paparan bakteri maupun virus.
Keywords: Cara mencegah corona di sekolah, minimalkan terpapar corona di sekolah, corona di sekolah bisa di hindari, menghindari covid di sekolah.