Omphalitis merupakan salah satu jenis komplikasi serius yang menyerang tali pusar. Omphalitis menyebabkan infeksi bakteri pada tali pusar hingga menyerang jaringan tubuh di sekitar pusar. Omphalitis merupakan kasus yang cukup sering terjadi.
Riset seputar omphalitis menyatakan bahwa bayi lahir
prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih besar
mengalami infeksi tali pusar karena kelompok bayi ini punya sistem kekebalan
tubuh yang jauh lebih rendah daripada bayi normal, sehingga lebih mudah
terserang berbagai jenis infeksi.
(BACA JUGA: Cara mencegah dan mengobati demam pada bayi)
Penyebab utama dari omphalitis atau infeksi tali pusat ini sebenanya ialah bakteri, seperti bakteri tetanus, strep, dan staph. Paparan infeksi ini dapat terjadi saat dokter atau bidan memotong tali pusat, bisa juga karena lingkungan yang tidak sehat.
Gejala omphalitis adalah bercak kemerahan pada pusar dengan
tekstur kulitnya yang lunak, bengkak, dan mengeluarkan bau yang kurang sedap.
Dikutip dari guesehat.com Menjaga tali pusat kering dan
bersih merupakan salah satu kunci untuk mencegah infeksi dan membantu tali
pusat cepat lepas. Cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
- Bersihkan kulit di sekitar tali pusat setidaknya sekali sehari.
- Bersihkan tali pusat dengan air biasa dan keringkan dengan kasa steril atau kain bersih.
- Biarkan terbuka (jangan dibungkus).
- Hindari penggunaan antiseptik (alkohol, povidone iodine) atapun bedak di sekitar tali pusat.
- Jaga agar tali pusat tetap kering, terutama ketika mandi. Pastikan permukaan air selalu berada di bawah pusar sampai tali pusat terlepas sendiri.
- Pilih pakaian berbahan katun yang longgar, agar sirkulasi udara tetap terjaga.
- Jangan diberi ramuan apapun. Jika kotor, bersihkan dengan kain bersih dan air matang.
- Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya.
Sementara untuk penangannya:
Penatalaksanaan infeksi tali pusat pada neonatus
termasuk terapi antibiotik dan terapi suportif.
- Antibiotik parenteral.
- Terapi suportif, termasuk suplemental oksigen dan ventilator bila diperlukan, pemberian cairan dan agen vasoaktif bila terjadi hipotensi, pemberian platelet atau fresh frozen plasma bila diperlukan, merawat bayi di tempat yang mempunyai penunjang kardiopulmoner.